Duduk diperbatasan meja.
Aku melihatnya.. ya. tepat di depan mata. Tanpa ada harapan, tanpa bermaksud.
Buatlah mudah, mohon jangan menatapku seperti itu,
Aku takut..
Takut...
Takut Jatuh,
Jatuh cin,
ta? ta? ta aku tak jatuh. tapi aku mulai.
(bertanya) Siapa? (dalam hati) ah, aku tak berani.
oh, ya.. ku pinta nomornya saja lewat teman sebangkunya. Lewat sms, sambil merasa gemas ku ketik indah namanya.
Tidak hanya lewat handphone, melainkan dalam doapun ku ucap.
cukup, ku mulai berharap.
jangan,
jangan,
ah...
jangan-jangan dia akan seutuhnya menjadi milikku. hahaha
"kenapa? baru saja aku berbicara tanpa suara. ah, aku rasa jatuh cinta"
Gila memang dibuatnya, dibuatnya ku semakin gila.
-- mengunci ingatan
Aku melihatnya.. ya. tepat di depan mata. Tanpa ada harapan, tanpa bermaksud.
Buatlah mudah, mohon jangan menatapku seperti itu,
Aku takut..
Takut...
Takut Jatuh,
Jatuh cin,
ta? ta? ta aku tak jatuh. tapi aku mulai.
(bertanya) Siapa? (dalam hati) ah, aku tak berani.
oh, ya.. ku pinta nomornya saja lewat teman sebangkunya. Lewat sms, sambil merasa gemas ku ketik indah namanya.
Tidak hanya lewat handphone, melainkan dalam doapun ku ucap.
cukup, ku mulai berharap.
jangan,
jangan,
ah...
jangan-jangan dia akan seutuhnya menjadi milikku. hahaha
"kenapa? baru saja aku berbicara tanpa suara. ah, aku rasa jatuh cinta"
Gila memang dibuatnya, dibuatnya ku semakin gila.
-- mengunci ingatan
Komentar
Posting Komentar