Malam ini datang kembali, mengetuk pintu isi sanubari.
Hati-hati ia menghampiri
Mengabari lewat udara, dingin hampa terasa
Suara serangga di luar sana, bernyanyi merayakan
kesepian ini
Seakan akan mereka tak peduli
Larut dalam malam
Gelap tentu tak terang
Mengambang dalam angan, suatu keinginan yang sulit
kugapai
Menengok kebelakang, ada satu hal yang tertinggal
Ternyata apa yang kita tanam, masih ada dalam ingatan
Aku bertanya pada sang malam “apakah semua akan
kembali pada masa yang telah kita lampaui?”
Aku menunggu dalam diam, malam tentu takan memberi
jawaban
Ku pikir sudahlah sampai saat ini, aku ingin
mengakhiri
Sayangnya, itu hanya wacana saja. Aku terjebak di
dalamnya
Nyaman
Tenang
Lengkap rasanya
Tapi itu dulu
Sekarang? Aku ingat, semua itu telah hilang. Hanya
dalam kenang
Hari-hari dilewati, berbagai cuaca ku tempuh seorang
diri
Ku bakar tembakau, sedikit melamun
Asap yang dihembuskan, kini berubah menjadi sesosok
yang aku rindukan
Benarkah kau?
Sedikit untuk menenangkan, ku tenggak kopi hitam pada
saat itu
Namun, tak seperti biasa, rasanya pun tak sepahit
penantianku ini
Yang masih di sini, untuk kedatangan mu kembali
- Bandung, 28 M 0328 (snumcat)
Komentar
Posting Komentar