Langsung ke konten utama

Segelas Kopi


Apabila malam ini telah berganti pagi: yang tak sempat aku saksikan.
aku hanya titip kepadamu.
tolong sampaikan kepada dia yang berada di kota panas itu.

segelas kopi yang kuteguk pada malam hari, rasanya hanya ada dua:
satu, manis dalam ingatan.
dua, pahit dalam kenang.
itu saja pesanku. tolong sampaikan.

barangkali ada sela waktu untukku sebentar saja.
aku hanya ingin duduk berdua denganmu, dan
kucoba teguk kopi lain lagi; Kopi hitam tentunya.
ya, kau pasti tau
pahit rasanya bukan?

sama, 
seperti rasa yang kutahan untuk bertemu
walau itu sebentar saja.
pahit rasanya.

aku yakin.
jika denganmu,
senyummu mampu menambah rasa manis disetiap teguknya.



di dalam gelap malam, 24 Agustus 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rehat

Biarkan malam menjadi dirinya; gelap, dingin, sunyi. dan.. izinkan untuk aku rehat sejenak, kala pikiran sudah tak karuan. beri aku ruang, sedikit saja. aku hanya sesuatu yang kau ikhlaskan, dan kau biarkan aku, berteman baik dengan kesunyian. Pojok Air Mengalir, 2018

Aku ingin

       Aku ingin kau tak menerka-nerka atau bertanya-tanya;        Bagai rumput yang basah oleh hujan.                Aku ingin kau tak resah gelisah, tak tentu arah;               Bagai pelangi selepas hujan.  - Bawah Langit, 13 Juli 2020 by Rendra Fauzi Muharrom

Sajak Anak

(Gambar by Google) Nak, bangunlah! sudah menjelang pagi, segera mandi bergegaslah, cari ilmu, sekolah sana! setelah di sekolah, jangan malu, kalo kamu sederhana. perbanyak teman, agar sekolahmu menyenangkan dari uang saku yang pas-passan. belajar sungguh-sungguh, bermainnya sedikit-sedikit; sah-sah saja. bel berdering, waktu pulang. Nak, pulang.. pulanglah! jangan main dulu, ingat Ibu, bantu-bantu. Ingat bapak kerja tani, panas-panas melulu. Nak, baik-baiklah jangan mengeluh nikmatilah, maknailah, karena kehidupan tetap berlanjut, kamu tetap harus hidup. Sederhana saja, jika kau tumbuh dewasa nanti satu istri, dua anak. perut mencukupi, rezeki mengaliri, dan dunia akhirat terpenuhi. Ruang Pojok, 2018