Langsung ke konten utama

Bandung



Bandung..
Kota di mana saya dilahirkan.
Cinta, perasaan, perjuangan semuanya tumbuh di sini.

sekarang ia sedang diasingkan, oleh segelintir orang dari bagian kota suci itu.
tak mengapa, biarlah.

Jika kau tak suka, tak usah kau merantau ke sini.
kau ikut tumbuh di sini, seolah jadi bagian kami.
namun kau akhiri dengan pedih.

Bandung tak butuh itu. Ia sudah senang bersama orang-orang yang mampu menikmatinya.
Hakimi kami terus puaskanlah nurani kalian.
harus kalian ingat, kebenaran takkan selamanya diam. ia terus berontak,
melawan dinding kebungkaman.

Selamat hari jadi Kota Bandung!


Kamar Lelaki, 2018

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rehat

Biarkan malam menjadi dirinya; gelap, dingin, sunyi. dan.. izinkan untuk aku rehat sejenak, kala pikiran sudah tak karuan. beri aku ruang, sedikit saja. aku hanya sesuatu yang kau ikhlaskan, dan kau biarkan aku, berteman baik dengan kesunyian. Pojok Air Mengalir, 2018

Aku ingin

       Aku ingin kau tak menerka-nerka atau bertanya-tanya;        Bagai rumput yang basah oleh hujan.                Aku ingin kau tak resah gelisah, tak tentu arah;               Bagai pelangi selepas hujan.  - Bawah Langit, 13 Juli 2020 by Rendra Fauzi Muharrom

Sajak Anak

(Gambar by Google) Nak, bangunlah! sudah menjelang pagi, segera mandi bergegaslah, cari ilmu, sekolah sana! setelah di sekolah, jangan malu, kalo kamu sederhana. perbanyak teman, agar sekolahmu menyenangkan dari uang saku yang pas-passan. belajar sungguh-sungguh, bermainnya sedikit-sedikit; sah-sah saja. bel berdering, waktu pulang. Nak, pulang.. pulanglah! jangan main dulu, ingat Ibu, bantu-bantu. Ingat bapak kerja tani, panas-panas melulu. Nak, baik-baiklah jangan mengeluh nikmatilah, maknailah, karena kehidupan tetap berlanjut, kamu tetap harus hidup. Sederhana saja, jika kau tumbuh dewasa nanti satu istri, dua anak. perut mencukupi, rezeki mengaliri, dan dunia akhirat terpenuhi. Ruang Pojok, 2018