Semilir angin membawaku jauh meninggalkan kota dingin ini. jalan lurus aku ikuti, lelah, resah, gelisah. ingin segera sampai di kota yang ingin kutuju. Selepas dari keramaian ini, aku hempaskan semua di teras pasir pantai. ku nikmati semua bisikkan angin, riah-riuh gemuruh ombak, dan daun yang sedang bergesekkan. Kepiting laut menyapa dengan malu, sedikit tergesa gesa, ia menghampiri. anjing-anjing berlarian berpasangan: gigitan canda, sedikit gonggongan menghiasi permainan yang mereka mainkan. lara hati yang terasa, mulai terbius dengan apa yang terjadi di sekitaran. apakah ini tanda kesembuhan, tentang arti semua perjalanan? apakah aku akan kembali, untuk memulai kembali? ah, aku hanya bertanya. jawabnya: aku hanya bersabar saja. aku tak mau menjadi seorang lelaki di waktu yang tepat, tapi aku menjadi lelaki yang tepat waktu: untukmu, satu orang saja. Banten, 2018