Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Tanda Tanya Perjalanan

Semilir angin membawaku jauh meninggalkan kota dingin ini. jalan lurus aku ikuti, lelah, resah, gelisah. ingin segera sampai di kota yang ingin kutuju. Selepas dari keramaian ini, aku hempaskan semua di teras pasir pantai. ku nikmati semua bisikkan angin, riah-riuh gemuruh ombak, dan daun yang sedang bergesekkan. Kepiting laut menyapa dengan malu, sedikit tergesa gesa, ia menghampiri. anjing-anjing berlarian berpasangan: gigitan canda, sedikit gonggongan menghiasi permainan yang mereka mainkan. lara hati yang terasa, mulai terbius dengan apa yang terjadi di sekitaran. apakah ini tanda kesembuhan, tentang arti semua perjalanan? apakah aku akan kembali, untuk memulai kembali? ah, aku hanya bertanya. jawabnya: aku hanya bersabar saja. aku tak mau menjadi seorang lelaki di waktu yang tepat, tapi aku menjadi lelaki yang tepat waktu: untukmu, satu orang saja. Banten, 2018

Segelas Kopi

Apabila malam ini telah berganti pagi: yang tak sempat aku saksikan. aku hanya titip kepadamu. tolong sampaikan kepada dia yang berada di kota panas itu. segelas kopi yang kuteguk pada malam hari, rasanya hanya ada dua: satu, manis dalam ingatan. dua, pahit dalam kenang. itu saja pesanku. tolong sampaikan. barangkali ada sela waktu untukku sebentar saja. aku hanya ingin duduk berdua denganmu, dan kucoba teguk kopi lain lagi; Kopi hitam tentunya. ya, kau pasti tau pahit rasanya bukan? sama,  seperti rasa yang kutahan untuk bertemu walau itu sebentar saja. pahit rasanya. aku yakin. jika denganmu, senyummu mampu menambah rasa manis disetiap teguknya. di dalam gelap malam, 24 Agustus 2018.